Rabu, 31 Juli 2013

112. DAVID REUBEN INGGRIS


1 komentar:

  1. Kompol Tri Suryanti, Sik, M.Si ~ Polda Jabar

    Ikatan perkawinan, merupakan kesepakatan kedua pihak, berjanji untuk bersama2 menempuh arus kehidupan. Seperti kata mutiara ini, ibarat melakukan perjalanan yang sangat panjang di tengah luasnya samudera yang terbentang, dengan perahu dayung kecil. Berada di atas lautan, tentunya akan ada riak2 gelombang yang apabila kita tidak dapat mengendalikan maka perahu tersebut akan oleng dan bahkan tenggelam. Oleh karena itu perlu ada keseimbangan yang matang, pembagian tugas bersama, apa yang harus dilakukan jika perahu mulai oleng, apa yang harus diperkuat, atau bahkan jika perahu tersebut terhantam sesuatu kemudian ada lobang kecil (bocor), langkah apa yg harus diambil. Untuk bisa mengatasi ini semua tentunya diperlukan suatu kerjasama, komitmen bersama, kesepakatan bersama, sehingga masing2 akan dapat instrospeksi diri, masing2 dapat mempersiapkan diri, bahu membahu dalam mempertahankan agar perahu tetap berlayar dengan arah dan tujuan bersama, dan sampai ditempat tujuan dg selamat dan penuh senyum.
    Yah, tujuan pernikahan, menurut agama islam, salah satunya memang untuk beribadah, mencari ladang pahala sebanyak2nya baik bagi suami/istri, dengan memainkan perannya masing2, sehingga akan tercapai suatu ikatan pernikahan yang abadi, sampai batas akhir pelayaran. Berakhir dg senyuman, keceriaan, kebahagiaan.

    *Salam Bahagia*

    BalasHapus